a.
Teori
Interaksi Simbolik
Teori
interaksi simbolik adalah hubungan antara simbol dan interaksi. Menurut Mead,
orang bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul dalam sebuah situasi
tertentu.Sedangkan simbol adalah representasi dari sebuah fenomena, dimana
simbol sebelumnya sudah disepakati bersama dalam sebuah kelompok dan digunakan
untuk mencapai sebuah kesamaan makna bersama.
Simbol dibedakan menjadi dua, yakni:
·
Simbol
verbal ( penggunaan kata-kata atau bahasa, contohnya kata ‘motor’ itu
merepresentasikan tentang sebuah kendaraan beroda 2).
·
Simbol
nonverbal ( lebih menekankan pada bahasa tubuh atau bahasa isyarat) contoh:
lambaian tangan, anggukan kepala, gelengan kepala. Semua itu tadi mempunyai
makna sendiri-sendiri yang dapat dipahami oleh individu-individu.
Ralph
Larossa dan Donald C.Reitzes mengatakan bahwa interaksi simbolik adalah sebuah
kerangka referensi untuk memahami bagaimana manusia bersama dengan orang
lainnya menciptakan dunia simbolik dan bagaimana dunia ini, sebaliknya
membentuk perilaku manusia.
Asumsi
1. Pentingnya makna bagi perilaku manusia
Makna yang
kita berikan pada simbol merupakan produk dari hasil interaksi sosial dan
menggambarkan kesepakatan untuk menerapkan makna tertentu pada simbol tertertu.
Makna dapat ada hanya ketika orang-orang memiliki interpretasi yang sama
mengenai simbol-simbol yang mereka pertukarkan.
Contoh :
Kursi → adalah tempat untuk di duduki. Printer → alat untuk mencetak tulisan didalam kertas.
2. Pentingnya konsep mengenal diri
Melalui
interaksi dengan orang lain individu-individu akan mengembangkan konsep dirinya
sendiri. konsep diri ini akan membentuk perilaku individu.
Contoh :
keyakinan dan pandangan positif orang lain terhadap pribadi kita akan membentuk
perilaku kita seperti menjadi sosok yang penuh semangat dan penuh percaya diri.
3. Hubungan antara individu dengan masyarakat
Manusia
adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia senantiasa akan
selalu menjalin hubungan interaksi dengan masyarakat. Disini ada ketergantungan
antara individu dengan masyarakat.interaksi sosial yang terjadi dengan
masyarakat dan lingkungannya menghasilkan aturan-aturan yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat.
Contoh :
aturan harus menghormati orang yang lebih tua menghasilkan tata karma
kehidupan.
Konsep Penting(George
Herbert Mead = Pendiri)
1. Pikiran (Mind)
Kemampuan
untuk menggunakan simbol-simbol yang signifikan untuk merespon apa yang kita
lihat kemudian untuk difikirkan dalam benak kita. Dengan menggunakan bahasa dan
berinteraksi dengan orang lain, kita akan mengembangkan apa yang kita pikirkan
dan menghasilkan makna.
Salah satu
aktivitas penting yang diselesaikan orang melalui pemikiran adalah pengambilan
peran, atau kemampuan secara simbolik menempatkan diri seseorang di posisi
orang lain.
Contoh
:Seorang mahasiswa harus peka terhadap gejala-gejala sosial dan menganalisis
tentang gejala sosial. Rina adalah mahasiswa baru di kampusnya, secara otomatis
Rina akan melakukan pengambilan peran disini dengan peka dan menganalisis
gejala sosial karena Rina adalah seorang mahasiswa.
2. Diri (Self)
Kemampuan untuk
memahami diri sendiri dari perspektif orang lain. Melalui pandangan orang lain
terhadap kita, kita akan mengetahui lebih jauh tentang pribadi kita sendiri dan
membayangkan bagaimana kita dilihat orang lain. Melalui diri, seseorang dapat
menjadi orang yang telah mencerminkan mereka dalam banyak interaksi yang telah
dilakukan dengan orang lain.
Diri terbagi
menjadi dua segi :
·
I adalah bagian dari diri anda yang menurutkan pada kata hati, tidak
teratur, tidak terarah, dan tidak dapat ditebak. Contoh : Andi adalah seorang
remaja yang sanantiasa selalu merubah gaya rambutnya, hal ini disebabkan karena
Andi adalah anak yang mudah bosan. Perubahan yang dilakukan andi disini
berdasarkan kehendaknya sendiri.
·
Me adalah refleksi umum orang lain yang terbentuk dari pola-pola yang teratur
dan tetap yang dibagi dengan orang lain. Me disini berperan sebagai objek
dan lebih memberi petunjuk dan bersikap hati-hati. Contoh : menghadapi
pergaulan bebas di masyarakat maka perlu adanya kontrol diri dan selektif dalam
memilih teman.
3. Masyarakat
Sarana
hubungan sosial yang diciptakan oleh manusia. Masyarakat terdiri atas sebuah
jaringan interaksi sosial dimana anggota-anggotanya menempatkan makna bagi
tindakan mereka dan tindakan orang lain dengan menggunakan simbol-simbol. Kita
tidak dapat berkomunikasi tanpa berbagi makna dari simbol-simbol yang kita
gunakan.Melalui jaringan sosial yang di ciptakan individu ini menciptakan
sebuah pertukaran simbol-simbol dan menghasilkan pemaknaan.
4. Kesimpulan
Pertukaran informasi (simbol-simbol) melalui sebuah
interaksi antar individu menghasilkan kesamaan makna yang akan digunakan untuk
acuan-acuan dalam berkomunikasi dan menjadikan komunikasi lebih mudah untuk
dijalankan.(Dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar