background img

The New Stuff

Teori Uncertainty Reduction



Teori Uncertainty Reduction (Pengurangan Ketidakpastian)
Teori ini kadang kali disebut sebagai teori interaksi awal atau biasa kita sebut sebagai teori perkenalan. Teori ini mengungkapkan bahwa dua orang yang tampak pertama kali bertemu dan memulai sebuah percakapan singkat atau obrolan pertama kali akan memunculkan sebuah pertanyaan, pernyataan dan penilaian subjektif kepada seseorang yang berkomunikasi dengannya. Tujuan Charles Berger dan Richard Calabrese menciptakan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana suatu komunikasi itu digunakan sebagai alat untuk mengurangi suatu ketidakpastian diantara orang asing yang saling berkomunikasi pertama kali diawal perjumpaan. Umumnya ada 2 tahap yang kita lakukan setelah berjumpa pertama kali dengan orang lain yaitu memprediksi maupun menjelasakan apa yang terjadi dalam perjumpaan kita diawal. Prediksi adalah sebuah kemampuan untuk memperkirakan pilihan perilaku diri sendiri dari orang lain, Penjelasan adalah sebuah kemampuan untuk mengintepretasikan makna dari pilihan pilihan perilaku.
Contoh : ada pada lingkungan kelas kita sendiri yang baru 3 minggu sekelas bersama, pastinya antar peorangan kita selalu bertanya tanya tentang seseorang yang baru kita kenali dikelas ini.
Semisal kita panggil kedepan saja si Zul dan si Fadli “Contoh Kasus “
Pemikiraan Zul terhadap Fadli :
Pemikiran Fadli terhadap Zul :
Prediksi Zul dan Fadli :
Penjelasan Zul dan Fadli :
Dari contoh kasus diatas bahwa bisa kita simpulkan adanya suatu ketidakpastian atau asumsi yang didapatkan antarpersonal tersebut meskipun mereka sudah melakukan komunikasi secara langsung, maka ketidakpastiaan tersebut bisa kita kelompokkan melalui 2 tipe :
1.      Ketidakpastiaan Kognitif adalah tingkatan ketidakpastian yang dihubungkan dengan keyakinan dan sikap.
Dari contoh Zul dan Fadli barusan bisa kita pahami kognitif yang tergambarkan dari Zul kepada Fadli adalah .......
2.      Ketidakpastiaan perilaku  adalah berkenaan dengan luasnya perilaku yang dapat diprediksikan dalam situasi yang diberikan.

Menurut Claude E. Shannon dan Warren WeaverKetidakpastiaan tersebut adalah sejumlah alternatif yang mungkin dalam suatu kondisi tinggi dan kemungkinan terjadinya alternatif – alternatif itu  relatif setara. Sebaliknya, mereka menyatakan ketidakpastiaan menurun ketika alternatif-alternatif yang ada itu terbatasatau kemungkinan munculnya mudah dipilih/diprediksi. 
Terdapat dua proses dalam mengurangi ketidakpastian, yaitu proaktif dan retroaktif :
·         Proaktif terjadi ketika seseorang berpikir sebelum melakukan komunikasi dengan orang lain, contoh dari Zul dan Fadli barusan bisa kita lihat juga dari tingkah Zul yang malu malu dan menyusun strategi khusus untuk mengajak Fadli berkenalan.
·         Retroaktif terjadi ketika menjelaskan perilaku setelah bertemu, contohnya : ketika Zul dan Fadli telah berkenalan, Zul kemudian berpikir apakah Fadli menyukainya, apakah Fadli senang berkenalan dengannya, apakah Fadli mau bertemu dan berbicara dengannya lagi, dll.

Asumsi Teori Pengurangan Ketidakpastian
Asumsi-asumsi yang membingkai teori ini:
·         Orang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal
·         Ketidakpastian adalah  keadaan yang tidak mengenakkan, menimbulkan stres secara kognitif
·         Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkan prediktabilitas
·         Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui tahapan-tahapan
·         Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi ketidakpastian
·         Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang akan berubah seiring berjalannya waktu
·         Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan cara seperti hukum.

Aksioma Teori Pengurangan Ketidakpastian
Aksioma merupakan kebenaran yang ditarik dari penelitian sebelumnya. Dalam aksioma ini terdapat hubungan kausal. Yaitu hubungan sebab akibat antara ketidakpastian dengan konsep lainnya.
·         Aksioma 1: semakin sering berkomunikasi dengan lawan bicara dan berusaha untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya, ketidakpastian akan semakin berkurang.
·         Aksioma 2: semakin kita mengekspresikan nonverbal kita kepada orang lain, maka itu akan dapat mengurangi ketidakpastian kita.
·         Aksioma 3: semakin ketidakpastian kita tinggi maka kita akan lebih banyak untuk mencari informasi yang menurut kita belum lengkap guna mengurangi ketidakpastian kita.
·          Aksioma 4: semakin ketidakpastian kita meningkat, maka tingkat keintiman dan isi komunikasi kita akan menurun.
·          Aksioma 5: semakin tinggi ketidakpastian kita terhadap lawan bicara, maka tingkat resiprositas kita juga tinggi.

Resiprositas menyatakan bahwa jika kita memberikan informasi kepada lawan bicara kita, maka lawan bicara kita juga akan sama memberikan informasinya kepada kita. Misalnya, A menanyakan nama kepada B dan B juga menanyakan nama kepada A.
·         Aksioma 6: Jika kita sama-sama memiliki kemiripan berupa kemiripan konteks dengan lawan bicara, maka itu akan dapat mengurangi ketidakpastian kita terhadap orang itu.
·         Aksioma 7: semakin tinggi ketidakpastian kita, kesukaan kita pada lawan bicara akan menurun.

Teorema  pernyataan teoritis yang diturunkan dari aksioma, menhemukakan adanyan hubungan antara dua konsep.
Perluasan Teori Pengurangan Ketidakpastian
Aksioma Tambahan
·         Aksioma 8: makin sering kita berinteraksi dengan teman dan anggota keluarga dari mitra hubungan kita, maka ketidakpastian kita makin sedikit.
·         Aksioma 9: semakin kita tidak pasti dengan oranglain, kita tidak akan merasa nyaman ketika berbicara dengan lawan bicara kita maka kita tidak akan merasa puas.

Kondisi Pendahulu >> syarat untuk kita mau mengurangi ketidakpastian
Menurut Berger, ada tiga kondisi pendahulu untuk mengurangi ketidakpastian, yaitu kondisi pertama, kondisi kedua dan kondisi ketiga. Kondisi pertama terjadi ketika lawan bicara mempunyai potensi untuk memberikan hukuman atau penghargaan (di aspek kita). Kondisi pendahulu kedua adalah ketika lawan bicara memberikan perilaku yang berkebalikan dari yang kita harapkan. Kondisi ketiga, terjadi ketika seseorang mengharapkan interaksi yang lebih lanjut dengan orang lain.

Strategi
Dalam mengurangi ketidakpastian, ada tiga strategi yang dapat ditempuh.
·         Strategi Pasif adalah mengurangi ketidakpastian dengan sebatas mengamati sesuatu yang dianggap tidak pasti.
·          Strategi Aktif adalah mengurangi ketidakpastian dengan menggunakan orang ketiga.
·         Strategi Interaktif adalah mengurangi ketidakpastian dengan melakukan pendekatan pada sasaran.

Hubungan yang Mapan: Melampaui Perjumpaan Awal
            Hubungan yang mapan adalah sebuah hubungan kelanjutan dari perjumpaan awal. Dalam tahapan ini mengalami jenis ketidakpastian yang berbeda dibandingkan dalam perjumpaan awal. Ketidakpastian ini disebut ketidakpastian hubungan. Ketidakpastian hubungan adalah hubungan ini masih terdapat ketidakpastian mengenai masa depan dari hubungan tersebut.
Konteks
            Teori Ketidakpastian ini diaplikasikan juga dalam konteks antarbudaya. Budaya konteks dibagi menjadi dua,  yaitu budaya konteks rendah dan budaya konteks tinggi. Budaya konteks rendah yaitu budaya dimana komunikasi antar manusia tersebut dilakukan secara langsung dan apa adanya. Budaya konteks tinggi yaitu budaya dimana komunikasi antar manusia tersebut dilakukan secara tidak langsung dan lebih hati-hati.  Pada budaya ini lebih fokus pada kode yang eksplisit.

(Dari berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts